Seiring dengan kemajuan literasi keuangan, investasi menjadi hal yang umum dibahas dan bahkan dipandang sebagai sesuatu yang wajib dilakukan oleh kaum muda. Berbagai jenis investasi dan ketersediaan platform online juga mempermudah siapa saja yang ingin berinvestasi.
Investasi sendiri merupakan aktivitas penanaman modal dalam bentuk aset tertentu agar nilainya lebih besar dibandingkan pada saat awal menanamkan modal. Kenaikan nilai aset tersebut akan menjadi keuntungan atau imbal hasil dari investasi.
Jenis-jenis investasi yang dilirik di masa sekarang pada umumnya berupa reksadana, saham, emas, hingga properti. Ada sejumlah alasan mengapa orang-orang memilih untuk berinvestasi. Alasan yang paling umum ialah mendapatkan penghasilan pasif alias tanpa bekerja. Biarkan uang yang bekerja, kira-kira seperti itu.
Baca Juga: 10 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan
Namun, bukan itu satu-satunya tujuan seseorang berinvestasi. Lantas apa saja tujuan yang ingin dicapai dari investasi? Simak ulasannya berikut ini!
1. Mendapatkan penghasilan pasif
Seperti yang telah dijelaskan di atas, mendapatkan penghasilan pasif merupakan salah satu tujuan orang berinvestasi. Dari investasi, seseorang bisa mendapatkan penghasilan pasif secara rutin, misalnya bulanan, seperti juga yang didapatkan dari pekerjaan utama.
Namun, besarannya tentu berbeda-beda, tergantung instrumen dan besaran investasi masing-masing. Contoh investasi yang menawarkan imbal hasil setiap bulan adalah obligasi dalam bentuk kupon.
Baca Juga: Apa itu Investasi: Pengertian, Cara, Jenis, Tujuan, dan Instrumen
2. Melindungi uang dari inflasi
Ketika seseorang menabung secara konvensional, hasil yang didapat bisa saja relatif banyak, tetapi nilai uangnya menurun. Hal ini terjadi karena inflasi yang tidak bisa terhindarkan setiap tahunnya.
Investasi dapat meminimalisir efek inflasi pada aset dan kekayaan yang dimiliki, termasuk uang. Contoh investasi yang dapat melindungi inflasi adalah emas dan properti karena trennya cenderung selalu naik dan mengikuti inflasi yang terjadi di setiap negara.
3. Menyiapkan dana khusus
Banyak pula orang yang berinvestasi lantaran perlu menyiapkan dana khusus sejak jauh-jauh hari, mulai dari dana pernikahan, melahirkan, pendidikan anak, hingga dana pensiun. Jika hanya disiapkan dengan tabungan, seperti pada poin kedua, nilainya stagnan atau bahkan bisa menurun.
Investasi adalah salah satu solusi untuk mengatur keuangan agar tidak begitu saja habis di masa mendatang ketika dibutuhkan. Berbeda dengan tabungan konvensional, beberapa instrumen investasi lebih sulit dicairkan sehingga orang akan berpikir berkali-kali sebelum mencairkannya.
4. Menambah aset
Tujuan selanjutnya yang dapat dicapai dari sebuah investasi adalah menambah aset. Aset ini sewaktu-waktu dapat dijual atau dicairkan saat terdesak oleh kebutuhan.
Misalnya saja emas, rumah, atau tanah. Nilai dari aset-aset tersebut cenderung naik dari tahun ke tahun. Secara otomatis, keuntungan yang didapat pun semakin bertambah dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Aset dan Contohnya
5. Mengumpulkan modal usaha
Tujuan investasi lainnya adalah mengumpulkan modal usaha. Ada orang-orang yang ingin membuka usaha tetapi terhalang kurangnya modal.
Sebelum memulai usaha, beberapa orang memilih untuk mengumpulkan modal dengan cara melakukan investasi. Imbal hasil investasi dapat digunakan sebagai sokongan modal bagi usaha yang akan didirikan.
6. Menyiapkan dana darurat
Saat seseorang berinvestasi, mereka sebenarnya sama saja sedang menabung, hanya saja dengan imbal hasil yang relatif lebih tinggi daripada tabungan konvensional, sehingga, dengan berinvestasi, seseorang dapat mengumpulkan dana darurat.
Dana darurat sangat berguna untuk menambal kebutuhan-kebutuhan yang tak terduga, misalnya saat ada keluarga yang jatuh sakit, terjadi bencana alam yang merusak tempat tinggal, kendaraan mengalami kerusakan, dan lain-lain.
Tanpa dana darurat, pilihan satu-satunya bisa jadi utang. Dengan berinvestasi, seseorang dapat menyiapkan dana untuk menghadapi berbagai macam kemungkinan terburuk.
7. Membentuk gaya hidup hemat
Saat memutuskan untuk melakukan investasi, seseorang secara otomatis harus menyisihkan sebagian dari pemasukannya untuk dialokasikan ke investasi.
Misalnya, untuk menabung emas atau membeli surat obligasi dan reksadana.
Karena itulah, berinvestasi juga secara tidak langsung dapat membentuk gaya hidup hemat pada seseorang.
Baca Juga: 10 Contoh Investasi Jangka Panjang dan Pengertiannya
8. Jaminan dalam bisnis
Untuk mencapai tujuan ini, investor perlu menanamkan modal ke rekanan bisnis, misalnya ke pemasok bahan baku dari bisnis yang dijalankan. Dengan cara ini, investor tidak perlu khawatir kekurangan bahan baku.
Tak hanya itu, harga jual produk di pasaran juga akan lebih kompetitif karena ketersediaan bahan baku aman dengan harga lebih murah dan kualitas bersaing.
Itu dia beberapa tujuan investasi yang perlu diketahui. Untuk mencapai tujuan di atas, tentunya investor juga perlu disiplin dan menerapkan sejumlah tips di bawah ini:
- – Pilih investasi sesuai profil risiko
- – Konsisten
- – Evaluasi
Ingat, memulai investasi tidak harus langsung dengan nilai yang besar. Sesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing dan jangan lupa, kuncinya adalah konsisten agar dapat mencapai tujuan akhir.