Investasi merupakan suatu kegiatan yang tak lekang oleh waktu dan tetap menjadi fokus bagi banyak orang dalam mencapai tujuan keuangan. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara investasi jangka pendek dan jangka panjang.
Meskipun keduanya bertujuan untuk mengembangkan modal, pendekatan, risiko, dan potensi hasilnya dapat sangat berbeda. Dalam artikel ini akan dibahas secara komprehensif perbedaan antara investasi jangka pendek dan jangka panjang serta pentingnya memilih strategi yang sesuai dengan tujuan keuangan individu.
Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Investasi jangka pendek adalah tipe investasi dengan periode antara 3 hingga 12 bulan. Jenis investasi ini cenderung memiliki risiko rendah dan mudah diuangkan.
Namun, risiko ini bervariasi tergantung pada pilihan instrumen investasi. Misalnya, saham dapat dikategorikan sebagai investasi jangka pendek dengan risiko tinggi, tetapi juga dapat masuk dalam kategori investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek sering digunakan untuk memberikan pengalaman bagi investor pemula dan dapat meningkatkan arus kas dalam waktu singkat, juga berfungsi sebagai sumber penghasilan pasif. Selain itu, bagi mereka yang ingin berbisnis, investasi jangka pendek dapat menjadi cara untuk meningkatkan modal dengan cepat.
Investasi jangka panjang merupakan tindakan menanamkan aset atau modal untuk periode lebih dari satu tahun. Jenis investasi ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan keuntungan. Namun, imbal hasil yang diperoleh biasanya lebih besar daripada investasi jangka pendek.
Butuh kesabaran ketika memilih berinvestasi jangka panjang karena periode untuk mendapatkan keuntungan bisa sangat lama, mencapai 5 hingga 10 tahun ke depan. Investasi jangka panjang biasanya ditujukan untuk mencapai tujuan seperti dana pensiun, biaya pernikahan, atau pendidikan lanjutan.
Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Investasi Jangka Panjang
Dari definisi investasi jangka pendek dan jangka panjang di atas, terlihat dengan jelas perbedaannya, terutama dalam hal durasi atau waktu investasi. Namun, tidak hanya itu, terdapat beberapa perbedaan spesifik lainnya yang akan dijelaskan secara rinci di bawah ini.
Besarnya Modal Investasi
Investasi jangka pendek dapat dimulai dengan modal yang relatif kecil, cocok untuk pemula yang belum memiliki penghasilan tetap. Sebaliknya, investasi jangka panjang sering memerlukan modal yang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Meskipun investasi jangka panjang bisa dimulai dengan nominal kecil, keuntungannya mungkin kurang maksimal.
Risiko Investasi
Perbedaan antara investasi jangka pendek dan jangka panjang terletak pada tingkat risiko yang harus dihadapi. Investasi jangka pendek cenderung memiliki risiko yang tinggi karena harga instrumen investasinya fluktuatif, mengalami kenaikan dan penurunan dalam waktu singkat.
Akan tetapi, tingkat risiko ini juga tergantung pada jenis instrumen investasi yang dipilih. Sebagai contoh, investasi jangka pendek di saham cenderung memiliki risiko tinggi, sedangkan investasi di deposito memiliki risiko lebih rendah.
Di sisi lain, investasi jangka panjang dikenal lebih sedikit risiko, tetapi tetap harus menghadapi ketidakpastian pasar.
Metode Investasi
Secara umum, cara melakukan investasi jangka pendek dan jangka panjang hampir sama. Pertama, tentukan instrumen investasi yang diinginkan. Instrumen ini harus dipahami oleh investor. Jangan sampai salah di langkah pertama.
Persamaan berikutnya ialah lakukan diversifikasi portofolio agar ketika investasi yang satu sedang turun nilainya, yang lain masih dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan.
Perbedaannya, untuk investasi jangka panjang sebaiknya lebih rajin mengecek laba dan pertumbuhan perusahaan serta meriset kompetitor. Sementara itu, untuk investasi jangka pendek sebaiknya jangan mudah panik karena pasti ada saatnya nilai investasi turun.
Tujuan Investasi
Tujuan investasi jangka pendek biasanya terkait dengan kebutuhan mendesak, seperti biaya liburan, renovasi rumah, atau membeli kendaraan. Di sisi lain, investasi jangka panjang umumnya ditujukan untuk kebutuhan dana darurat, biaya pendidikan, atau biaya pernikahan.
Tujuan investasi jangka pendek maupun panjang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing individu.
Durasi Investasi
Investasi jangka pendek biasanya berlangsung kurang dari 1 tahun, sementara investasi jangka menengah berlangsung 1 hingga 5 tahun, dan investasi jangka panjang berlangsung minimal 5 tahun hingga maksimal 10 tahun.
Instrumen Investasi
Instrumen investasi jangka pendek meliputi deposito, P2P lending, reksa dana pasar uang, dan obligasi. Sedangkan investasi jangka panjang melibatkan properti, emas, reksa dana saham, investasi saham blue chip, dan asuransi.
Potensi Keuntungan
Investasi jangka pendek memiliki potensi keuntungan yang cenderung fluktuatif karena durasi investasinya yang singkat. Investor perlu memantau perubahan harga investasi untuk mendapatkan hasil yang lebih besar.
Di sisi lain, investasi jangka panjang cenderung memberikan keuntungan yang lebih stabil dan besar karena periode investasinya yang lebih panjang, tetapi ini juga tergantung pada jenis investasi dan strategi yang digunakan.
Dalam memilih antara investasi jangka pendek dan jangka panjang, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat tujuan keuangan dan toleransi risiko masing-masing individu. Investasi jangka pendek menawarkan fleksibilitas dan potensi pengembalian yang lebih cepat, sementara investasi jangka panjang dapat memberikan stabilitas dan potensi keuntungan yang lebih besar.
Setiap jenis investasi memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, dan perbedaan spesifiknya harus dipahami dengan baik untuk membuat keputusan investasi yang cerdas dan sesuai dengan kebutuhan finansial kita.
Dengan memahami karakteristik unik dari masing-masing jenis investasi, kita dapat mengoptimalkan portofolio investasi kita untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang dengan lebih baik.