Tidak ada aturan sederhana ataupun catatan singkat yang dapat menjadi acuan sukses bagi seorang pengusaha. Bahkan pengusaha sukses seperti Elon Musk menghadapi tantangan yang kompleks, ketika dua peluncuran roket SpaceX pertamanya gagal dan ketika Tesla dan SpaceX berada di ambang kebangkrutan pada tahun 2008.
Saat memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan, anda tidak hanya mengambil kepemilikan penuh, tapi anda juga siap untuk menghadapi tantangan untuk gagal dan tumbuh dalam proses pencapaian target business yang ada.
Saat adanya kemauan untuk bertumbuh dalam sebuah bisnis selalu ada konsekuensi dan tekanan, dikarenakan fakta menjalankan suatu bisnis tidaklah mudah. Sebagai bentuk upaya untuk keberlangsungan bisnis atau startup dalam tahap dini, inkubator bisnis hadir sebagai solusi.
Untuk mengetahui apa itu inkubator bisnis, mari simak artikel ini lebih lanjut.
Baca Juga: Pendanaan Seri A dan Manfaatnya bagi Perusahaan Startup
Apa Itu Inkubator Bisnis?
Inkubator bisnis dirancang untuk mempercepat pertumbuhan dan kesuksesan Startup dan perusahaan tahap awal dengan adanya dukungan dan sumber daya yang sulit diakses oleh perusahaan Startup.
Mereka biasanya menyediakan ruang kerja, mentoring, sumber pengetahuan dan akses ke investor untuk perusahaan startup atau pengusaha tunggal. Sumber daya ini sangat penting bagi perusahaan untuk tetap beroperasi selama tahap awal bisnis.
Siapa yang Berperan Sebagai Inkubator Bisnis?
Sejak tahun 1950-an, inkubator telah berkembang dalam berbagai bentuk. Ada sekitar 900 inkubator bisnis tersebar secara global menurut Asosiasi Inkubasi Bisnis Nasional. Berikut adalah pihak-pihak yang biasa terlibat dalam program inkubator:
- • Institusi Akademik seperti Universitas, Afiliasi Akademik
- • Perusahaan non-profit
- • Perusahaan swasta profit
- • Perusahaan modal ventura
Baca Juga: Manajemen Krisis Perusahaan, Pentingkah untuk Startup?
Bantuan atau Dukungan yang Dapat Diberikan oleh Inkubator
Beberapa bantuan atau dukungan yang bisa diberikan oleh inkubator bisnis adalah sebagai berikut:
- • Bimbingan dan dewan penasihat dan layanan
- • Program Pengembangan Usaha (Workshop, diskusi dan pelatihan manajemen)
- • Akses ke sumber permodalan (pinjaman, hibah, jaringan calon investor)
- • Bantuan strategis bisnis inti (akuntansi, riset pemasaran, promosi strategy, kepatuhan hukum)
- • Kebutuhan operasional bisnis seperti Wifi, ruang kantor, peralatan dan dukungan administratif.
- • Jejaring dengan mitra strategis bisnis
- • Bantuan dalam manajemen kekayaan intelektual
- • Tautan ke sumber pengetahuan
- • Batuan dalam etika bisnis
- • Bantuan dalam kepatuhan terhadap peraturan
Baca Juga: Investasi Fintech: Pengertian, Tips, dan Risiko
Beda Inkubator Bisnis dengan Akselerator Bisnis
Baik inkubator dan akselerator bersedia untuk mendukung perusahaan startup pemula dalam bentuk pendampingan dan treatment lainnya. Namun ada tiga perbedaan signifikan antara inkubator dan akselerator:
-
-
Dalam segi tahap usaha
Akselerator dan inkubator fokus pada tahap usaha yang berbeda/ Inkubator fokus pada startup fase awal pengembangan produk dan perusahaan yang belum memiliki model bisnis yang berkembang.
Namun, akselerator fokus untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan yang tergolong dewasa dengan bisnis model yang berjalan dan produk yang sudah terjual di level awal pasar.
-
Pendanaan Modal Usaha
Biasanya inkubator tidak menginvestasikan modal kapital ke pihak perusahaan Startup, melainkan bentuk dukungan fasilitas operasional, mentoring dan lain-lain dengan permintaan berbagi saham ekuitas sebagai bentuk imbalan.
Hal berbeda dengan akselerator yang bersedia menyediakan usaha dalam bentuk investasi awal dengan saham ekuitas yang sama sebagai bentuk imbalan dari perusahaan.
-
Baca Juga: Fungsi Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pengelolaannya
-
Linimasa Program
Inkubator biasanya mengembangkan garis waktu yang lamban untuk sebuah bisnis usaha dengan tujuan mereka untuk menggarap ide bisnis selama mungkin yang diperlukan untuk membangun sebuah perusahaan yang sukses, biasanya memakan waktu satu sampai dua tahun.
Namun, cara kerja akselerator berbeda dengan lompatan lini masa yang lebih ketat dalam memulai bisnis seperti kegiatan pelatihan startup yang memakan waktu tiga hingga enam bulan.
Baca Juga: Apa Itu Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn? Ini Perbedaannya
Bagaimana Cara Kerja Inkubator Bisnis?
Jika anda bergabung dengan inkubator atau akselerator, pastikan anda memiliki tujuan pasti dengan capaian target yang ada dan jujur untuk mengetahui apakah anda dapat mencapai tujuan tersebut tanpa bergabung dalam program inkubator atau akselerator.
Proses aplikasi untuk bergabung dengan program-program ini dapat memakan waktu cukup lama dan melalui beberapa proses rekrutmen yang berbeda dan cukup sulit.
-
Proses Penerimaan yang Komprehensif
Program inkubator bisnis biasanya tidak terbuka untuk semua perusahaan. Kandidat potensial harus melalui proses penerimaan yang kompetitif dan komprehensif yang biasanya mencakup pengisian formulir aplikasi serta wawancara langsung.
-
Pembuatan Kohort Baru
Langkah selanjutnya, perusahaan untuk pengusaha yang sudah terpilih akan membentuk kohort baru di inkubator dan menerima akses ke semua layanan dan bantuan yang ditawarkan oleh inkubator.
Jadwal program biasanya memakan waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun di inkubator, namun ada pula perusahaan Startup yang tinggal lebih lama dari program biasa yang umum.
-
Tahapan Bimbingan dan Konsultasi Bisnis
Selama program, perusahaan startup akan bekerja dengan serangkaian panel mentor atau penasihat untuk dapat berbagi pengalaman serta menyampaikan ide-ide perusahaan kepada calon pembeli dan investor. Biasanya staf inkubator akan bekerja dengan perusahaan untuk mengatur proses operasi mereka.
-
Hari Penentuan Hasil Kerja Perusahaan Startup
Dalam tahap ini biasanya menjadi akhir bagian program dimana perusahaan akan mempresentasikan hasil kerja dan program pendampingan langsung kepada dewan panel yang telah dipersiapkan oleh inkubator.
Baca Juga: Tahapan Pendanaan Startup: Dijelaskan dari Awal hingga IPO
Kapan Waktu yang Tepat untuk Bergabung dengan Inkubator Bisnis?
Jika tim anda memutuskan untuk bergabung dengan program pengembangan bisnis apapun dari akselerator ata inkubator, penting untuk menilai kebutuhan spesifik anda dan mengidentifikasi apakah pengembangan perusahaan anda dalam tahap fase awal atau akhir.
- • Evaluasi jika bisnis anda memiliki model bisnis yang tepat atau masih dalam tahap pengembangan ide produk. Akselerator ideal untuk perusahaan yang berada di tahap awal pengembangan dengan ide produk yang masih minim
- • Evaluasi kebutuhan pendanaan perusahaan anda. Jika bisnis anda belum siap menerima investasi modal, bergabung dengan inkubator adalah pilihan yang tepat. Namun jika bisnis Anda sedang dalam tahap pengembangan ke fase berikutnya, akselerator dapat mendukung investasi awal untuk membantu peningkatan bisnis.
- • Tetapkan garis waktu yang jelas untuk bisnis Anda. Berdasarkan durasi kerja untuk dukungan program, inkubator membantu untuk mendukung jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan akselerator yang bekerja dengan skala bisnis dalam hitungan bulan.
Baca Juga: Berbagai Posisi Penting dalam Struktur Organisasi Startup
Nah itulah pembahasan mengenai pengertian inkubator bisnis dan perannya pada tahap awal bisnis Anda. Mungkin Anda mungkin tidak ingin mengurangi kepemilikan saham Anda di perusahaan. Atau mungkin Anda memilih bentuk pembiayaan yang lebih baik (seperti pembiayaan utang).
Itu semua tergantung pada Anda, perusahaan Anda, dan strategi pertumbuhan Anda. Anda dapat memanfaatkan manfaat serupa jika Anda memiliki akses ke mereka melalui jaringan Anda sendiri tanpa melelang kepemilikan saham di perusahaan Anda.