Saat ini, ada banyak startup baru yang berdiri di Indonesia. Sayang, belum banyak orang tahu bahwa mendirikan startup tidak boleh sembarangan. Anda wajib memahami soal fundraising ketika hendak mendirikan startup. Pasalnya, dengan memahami fundraising, Anda bisa lebih mudah mengembangkan bisnis.
Bagi yang masih asing dengan istilah fundraising sendiri, fundraising biasa disebut dengan pendanaan. Dengan fundraising yang baik atau pendanaan yang baik, tentu perusahaan dalam hal ini startup bisa menjalankan berbagai rencana bisnis sesuai rencana. Jika Anda tertarik atau berencana mendirikan startup, pelajari terlebih dahulu soal apa itu fundraising hingga strategi menjalankannya.
Baca Juga: Seed Funding dan Cara Mendapatkan Investor untuk Perusahaan Startup
Apa itu Fundraising?
Fundraising adalah istilah lain dari pendanaan, yakni sebuah usaha atau proses pemilik bisnis memperoleh dana untuk pengembangan bisnisnya. Proses memperoleh pendanaan ini sendiri tentu sangat penting bagi bisnis baru, contohnya bisnis startup. Startup yang baru berdiri tentu membutuhkan dana untuk berkembang.
Startup biasanya berdiri dengan beragam ide menarik dan kreatif yang sangat potensial jika dieksekusi. Namun, untuk merealisasikannya, dibutuhkan dana yang tentunya tidak sedikit. Di sinilah dibutuhkan pendanaan dari investor yang bisa membuat usaha menjadi lebih besar. Memang, startup bisa memilih untuk meminjam bank. Namun, tidak semua startup memiliki aset yang bisa dijadikan jaminan.
Karena itu, proses fundraising atau proses mencari dana dari investor diperlukan. Meski prosesnya bisa dibilang lama dan tidak mudah, namun sekali proses ini berhasil, bisa menjadi gerbang besar sebuah startup makin berkembang. Dengan investor yang didapat dari proses fundraising startup ini, bisnis akan mulai dikenal bahkan bisa terus bekerja sama dengan pemodal dalam waktu lama.
Namun, tidak mudah mendapatkan investor untuk startup, pemilik bisnis harus bisa meyakinkan dan membuat investor mau mendanai projek yang dimiliki. Karenanya, dibutuhkan perencanaan yang jelas serta rinci saat hendak meyakinkan investor. Mulai dari rencana penggunaan dana, apa produk yang hendak dipasarkan, hingga targetnya. Dengan ide fundraising dan strategi fundraising yang baik, investor tentu akan tertarik berinvestasi.
Baca Juga: Pendanaan Seri A dan Manfaatnya bagi Perusahaan Startup
Manfaat Fundraising untuk Startup
Setelah tahu bahwa fundraising adalah usaha dalam mendapatkan pendanaan usaha, Anda juga perlu tahu apa saja manfaat dari fundraising. Manfaat fundraising untuk startup sendiri di antaranya adalah:
- – Pemilik startup bisa mendapatkan dana atau modal untuk menjalankan bisnis dan mengembangkannya menjadi lebih besar.
- – Dengan proses fundraising startup ini, pebisnis bisa bertemu dengan mitra yang memiliki visi yang sama. Mitra ini bisa menjadi partner dalam menjalankan bisnis jangka panjang.
- – Menjadi gerbang atau pintu bagi pengusaha muda yang kreatif untuk mendirikan bisnis startup dengan berbagai produk yang berguna dan dibutuhkan orang banyak.
- – Bisa menyediakan kesempatan kerja untuk lebih banyak orang sehingga bisa memajukan ekonomi Indonesia secara luas.
Baca Juga: Pendanaan Seri B untuk Startup, Apa Tujuannya?
Ide dan Strategi dalam Fundraising Startup
Dalam menjalankan fundraising startup, dibutuhkan ide dan strategi fundraising agar usaha pendanaan bisa berhasil. Berikut ini beberapa ide dan strategi fundraising yang bisa diikuti.
1. Mencari tahu soal calon investor
Setiap startup tentu memiliki sektor bisnis yang berbeda-beda, sehingga potensial investor pun beragam. Tidak semua investor cocok atau mau memberikan dana pada usaha startup yang sedang Anda jalankan. Untuk itu, penting melakukan riset pada calon investor. Cari investor yang memang berhubungan dengan usaha Anda, kemudian kenali dan cari tahu lebih banyak soal investor. Ingat, jangan hanya mencari tahu satu investor saja.
Baca Juga: Apa Itu Strategi Pivot dan Kapan Startup Perlu Melakukannya
2. Siapkan materi dengan baik
Jika sudah mencari potensial investor, siapkan presentasi atau materi dengan baik. Siapkan materi secara matang, dengan isi yang jelas serta lengkap. Jangan lupa juga untuk melakukan presentasi dengan bahasa yang tepat dan jelas.
3. Siapkan rencana lain
Dalam menjalankan proses fundraising ini, strategi fundraising yang tak kalah penting adalah menyiapkan banyak rencana. Memang, Anda akan berfokus dalam mewujudkan rencana utama, tapi sebuah startup tetap harus memiliki rencana cadangan jika ada kendala pada rencana utama.
Baca Juga; Mengenal Series C Funding, Apa Manfaatnya untuk Startup?
Persiapan Sebelum Melakukan Fundraising
Selan ide fundraising dan strategi fundraising, yang tak kalah penting disiapkan adalah persiapan sebelum melakukan fundraising startup sendiri. Berikut ini beberapa yang harus disiapkan.
1. Merinci pendanaan
Fundraising adalah upaya pendanaan usaha, sehingga fokus utama dalam proses ini adalah soal dana. Anda wajib menentukan jumlah dana yang dibutuhkan dan hendak ditawarkan. Anda harus menentukan modal yang dibutuhkan yang kemudian dialokasikan pada rencana-rencana produk.
2. Mencari investor yang punya visi sama
Mencari kesesuaian investor dengan bidang usaha yang dijalankan adalah hal yang penting. Cari tahu investor yang memang tertarik dan punya visi sama dengan usaha yang startup Anda jalankan. Dengan begitu, peluang investor memberikan dana untuk usaha Anda akan lebih besar. Misalnya startup bergerak di bidang teknologi, maka cari investor yang juga tertarik atau biasa memberikan dana ke bidang tersebut.
3. Urus perizinan perusahaan
Ide, produk, hingga rencana usaha memang penting, namun yang tak kalah penting adalah izin mendirikan usaha. Jangan lupa urus perizinan perusahaan sehingga investor yang hendak berinvestasi pun percaya dengan apa yang Anda tawarkan sebab status perusahaan adalah sesuatu yang juga penting.
4. Urus dokumen shareholders agreement
Yang tak kalah penting, jangan lupa menyiapkan dokumen shareholders agreement. Yakni dokumen yang akan mengatur pembagian dan kepemilikan bisnis. Dokumen ini akan ditandatangani oleh investor yang berisi soal hak dan kewajiban pemilik modal, perlindungan hukum, dan lain-lain.
5. Perhatikan regulasi usaha di Indonesia
Karena startup yang didirikan ada di Indonesia, Anda wajib memahami regulasi atau aturan soal pendirian bisnis di Indonesia. Jangan sampai melanggar aturan karena bisa berpengaruh pada investor.
Itu dia beberapa penjelasan mengenai fundraising mulai dari apa itu fundraising, manfaatnya, ide dan strategi fundraising, hingga persiapan yang harus dilakukan dalam proses fundraising startup. Dengan menjalankan beberapa tips di atas, diharapkan proses fundraising bisa berjalan lancar dan startup baru pun bisa mendapatkan investor sesuai dengan bidang usahanya.