Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan rintisan atau startup tengah menjamur. Banyak yang tertarik untuk terlibat dalam bisnis startup sehingga pembahasan mengenai pendanaan startup pun menjadi sangat menarik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu kendala besar dalam merintis sebuah bisnis adalah dana. Untuk membangun startup dari nol, tidak sedikit sumber daya yang dibutuhkan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya keuangan.
Saat ini pun sudah banyak investor yang fokus berinvestasi untuk startup. Tentunya menemukan investor untuk startup di Indonesia tidak lagi terlalu sulit karena beberapa startup lokal telah meroket menjadi bisnis yang sangat sukses.
Ada beberapa tahapan pendanaan startup, antara lain (1) seed funding; (2) pendanaan seri A; (3) pendanaan seri B; (4) pendanaan seri C; dan (5) penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO).
Masing-masing tahap pendanaan memiliki karakter yang berbeda. Tahapan pendanaan pun mengindikasikan tingkat perkembangan suatu bisnis startup. Artikel ini, akan menjelaskan apa itu pendanaan seri A dan tahapannya.
Baca Juga: Pengusaha Muda Indonesia yang Sukses Berbisnis dari Nol
Pendanaan seri A atau Series A Funding untuk Startup
Series A funding atau pendanaan seri A adalah tahap pendanaan lanjutan setelah seed funding. Setelah startup memiliki kinerja yang baik, perusahaan tersebut dapat melanjutkan ke pendanaan seri A untuk mengoptimalkan penawaran produk.
Dalam series A funding, penting untuk memiliki rencana pengembangan model bisnis yang akan menghasilkan keuntungan jangka panjang. Biasanya, series A funding mengumpulkan sekitar US$2 juta hingga US$15 juta atau 30 persen dari nilai perusahaan.
Angka tersebut akan meningkat karena penilaian industri teknologi yang tinggi. Rata-rata pembiayaan seri A pada tahun 2020 ini mencapai US$15,6 juta.
Dalam pendanaan seri A, investor tidak hanya mencari bisnis dengan berbagai ide hebat. Investor akan mencari perusahaan dengan ide hebat serta strategi kuat sehingga bisa melahirkan bisnis yang menguntungkan untuk jangka panjang.
Baca Juga: 8 Venture Capital Terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara
Perbedaan pendanaan seri A dengan seed funding
Tahap pertama pendanaan startup disebut dengan istilah seed funding. Tujuan dari pendanaan awal ini adalah mencari potensi produk dan mengidentifikasi pasar yang sesuai dengan produk yang ingin dikembangkan.
Untuk besaran dana investasi yang diperoleh dari tahap seed funding ini bergantung pada biaya yang dibutuhkan startup, seperti biaya pemasaran, gaji, operasional kantor, dan lain-lain.
Sementara itu, sumber seed funding biasanya berasal dari orang-orang terdekat, seperti kerabat, keluarga, atau venture capital. Terdapat berbagai VC yang menyediakan dana untuk berinvestasi di startup Indonesia.
Ketika produk startup sudah mencapai tahap Beta dan siap mendapat pengguna dengan jumlah tertentu, maka startup tersebut siap menerima pendanaan seri A. Investor tidak akan segera mengucurkan dana bagi startup yang belum memiliki pasar dan basis pengguna.
Baca Juga: Berbagai Posisi Penting dalam Struktur Organisasi Startup
Pada series A funding, founder startup akan mengidentifikasi model bisnis yang tepat dengan melakukan scaling produk ke wilayah lain yang memiliki ciri khas yang sama.
Sebagaimana tahap seed funding, pendanaan seri A bergantung pada beberapa hal. Jika seed funding bergantung pada biaya pemasaran, gaji, operasional kantor, dan lain-lain, pembiayaan seri A bergantung pada potensi dan kemampuan yang dimiliki startup.
Adapun sumber pendanaan seri A berasal dari beberapa investor atau VC. VC biasanya menyediakan pendanaan untuk startup dari tahap seed funding hingga IPO.
Baca Juga: Kedai Kopi Terkemuka di Indonesia
Tahapan Mendapatkan Series A Funding
Seed funding adalah tahap pendanaan pertama yang dilakukan oleh startup untuk mendapatkan dana. Selama tahap seed funding, startup memperoleh bantuan untuk menentukan produk akhir dan target perusahaan.
Pendiri startup tidak lagi harus mendanai sendiri perusahannya karena ada investor yang bersedia mengucurkan dana. Dana tersebut dimanfaatkan untuk proses rekrutmen, peluncuran produk, pengembangan pasar, dan membangun daya tarik calon pelanggan.
Setelah menentukan produk, melakukan pengujian, dan mengadakan rekrutmen, perusahaan startup siap untuk melanjutkan ke tahap pendanaan berikutnya, yakni series A round.
Series A funding adalah pendanaan yang dapat dilakukan ketika startup sudah memiliki produk tetap dan pengguna dalam jumlah tertentu. Tahap ini menjadi kesempatan bagi pendiri startup untuk membangun model bisnis yang tepat.
Untuk startup di Indonesia, jumlah dana yang didapatkan melalui series A funding berbeda-beda, tergantung pada potensi yang dimiliki oleh startup tersebut. Dana yang didapat dari pembiayaan seri A biasanya didapat dari beberapa investor sekaligus.
Baca Juga: Tahapan Pendanaan Startup: Dijelaskan dari Awal hingga IPO
Tahap Pendanaan Lebih Lanjut
Setelah perusahaan startup berkembang dan mengalami peningkatan market share serta mampu bertahan di antara para kompetitor, startup akan dapat melakukan tahap pendanaan yang berikutnya. Tahap selanjutnya dari pendanaan seri a adalah pendanaan seri B.
Jumlah dana yang diberikan pendanaan seri B bisa mencapai US $33 juta. Pendanaan yang tinggi bisa didapatkan startup jika sudah mampu menghasilkan keuntungan yang sesuai dengan permintaan investor.
Setelah pendanaan seri B, startup dapat kembali mencari dana dari investor dengan cara pendanaan seri C. Jika sudah mencapai tahap pendanaan seri C, startup tersebut sudah matang dan model bisnis yang digunakan bekerja secara efektif dengan jumlah pengguna yang semakin meningkat.
Selain itu, perusahaan juga dapat mendapatkan dana dengan cara IPO. IPO adalah proses di mana perusahaan menawarkan sahamnya kepada masyarakat untuk pertama kali. Masyarakat yang membeli saham tersebut merupakan investor utama, pada tahap ini akan menjadi pemegang saham dalam perusahaan tersebut.
Baca Juga: 24 Perusahaan Venture Capital & Angel Investor Terbaik di Singapura
Agar suatu perusahaan dapat melakukan IPO, salah satu persayaratan utama adalah kondisi finansial yang stabil. Selain itu, tata kelola perusahaan juga harustelah berjalan dengan baik dan efektif di tahap ini.
Beragam tahap pendanaan startup bisa disebut sebagai batu loncatan bagi startup untuk terus berkembang. Melalui tahap-tahap pendanaan, perusahaan akan memahami posisi dan potensi yang ia miliki. Tahap-tahap lebih lanjut bisa dicapai perusahaan meski membutuhkan waktu yang cukup lama.