Hingga tahun 2022, tercatat ada lebih dari dua ribu startup yang ada di Indonesia (Kompas, 29 November 2022). Jumlah ini tidak main-main. Artinya, pertumbuhan perusahaan startup dari segi jumlah sangat tinggi dan pelaku usaha selalu berupaya memecahkan masalah yang ada di masyarakat melalui perusahaan startup yang didirikannya.
Setiap perusahaan startup yang didirikan selalu membidik masalah dan menciptakan sebuah solusi. Karena itulah, ada banyak jenis startup yang berkembang di masyarakat. Lalu, apa saja jenis startup yang ada di Indonesia?
Baca Juga: Apa Itu Strategi Pivot dan Kapan Startup Perlu Melakukannya
1. Startup transportasi
Istilah startup di Indonesia mulai dikenal kalangan luas ketika muncul di bidang transportasi, yaitu ojek online melalui Gojek. Sesuai bidangnya, startup ini berfokus memecahkan masalah yang timbul di masyarakat terkait transportasi.
Sebelumnya, masyarakat hanya bisa mengakses transportasi umum yang kerap kali kurang terjangkau dari segi waktu. Bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi tetapi juga tidak menemukan transportasi umum yang nyaman, ojek dan taksi online jadi pilihan terbaik.
Selain Gojek, ada juga beberapa startup bidang transportasi di Indonesia, seperti Grab dan Maxim.
Baca Juga: 7 Cara Membangun Perusahaan Startup yang Sukses
2. Startup perjalanan dan akomodasi
Liburan sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar orang. Bahkan generasi muda pun kini terkenal dengan healing
ala-ala alias liburan untuk menghilangkan rasa penat.
Untuk itulah, kehadiran startup perjalanan dan akomodasi selalu diperlukan. Startup di bidang ini juga berpotensi tumbuh dengan cepat karena semakin banyak orang yang membutuhkannya.
Hanya lewat beberapa klik tanpa harus keluar rumah, pengguna bisa mendapatkan tiket perjalanan dan tempat menginap. Beberapa contoh startup perjalanan dan akomodasi yang ada di Indonesia adalah Traveloka, tiket.com, Agoda, booking.com, dan lain-lain.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Stealth Mode pada Startup?
3. Startup Pendidikan
Dulu, bimbingan belajar atau les harus dilakukan di luar rumah ke guru atau lembaga. Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan untuk les di rumah semakin besar.
Startup pendidikan menjawab tantangan ini dengan menyediakan sarana belajar yang lebih modern melalui video animasi ataupun belajar privat dengan guru melalui pembelajaran online.
Hal ini lebih mudah dilakukan, sehingga banyak yang berminat menggunakan jasa startup pendidikan. Contoh startup pendidikan yang cukup dikenal di Indonesia adalah Ruangguru, Quipper, dan Zenius.
Baca Juga: 7 Cara Membuat Business Plan untuk Startup
4. Startup e-commerce
Kalau yang ini pasti semua sudah paham dan mengenal bahkan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Startup jenis ini memudahkan pengguna untuk membeli kebutuhan primer sampai tersier. Mulai dari sandang, pangan, papan sampai kendaraan pun bisa dibeli lewat e-commerce. Hanya lewat smartphone, pilih sesukanya, bayar, dan barang yang dibeli akan dikirimkan melalui ekspedisi.
Tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk berbelanja ke toko atau supermarket. Startup e-commerce yang cukup banyak dikenal di Indonesia ada beberapa, di antaranya Shopee, Tokopedia, Blibli, dan juga Bukalapak.
5. Startup kesehatan
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, startup kesehatan bermunculan di Indonesia. Apalagi setelah pandemi Covid-19 merebak, orang-orang semakin takut untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Salah satu layanan yang jadi primadona ialah konsultasi kesehatan secara online dan pengantaran obat. Dengan layanan tersebut, pemeriksaan kesehatan jadi tak semenakutkan saat datang langsung ke rumah sakit. Membeli obat juga tak perlu repot-repot datang ke apotek.
Sejumlah startup kesehatan yang cukup populer di antaranya Halodoc, Alodokter, dan Klikdokter.
6. Startup pertanian
Startup yang bergerak di bidang pertanian pada umumnya bertujuan untuk membantu petani agar bisa mendapatkan keuntungan lebih jika dibandingkan menjual komoditas ke tengkulak. Dengan kata lain, mereka memotong jalur distribusi sehingga lebih efisien.
Konsumen pun biasanya akan diuntungkan karena harga yang lebih terjangkau. Namun, ada juga kelemahan dari startup pertanian, misalnya ketidakpastian ketersediaan hasil panen diakibatkan cuaca buruk.
Startup yang bergerak di bidang pertanian di antaranya TaniHub dan iGrow.
Baca Juga: Tahapan Pendanaan Startup: Dijelaskan dari Awal hingga IPO
7. Startup properti
Mencari hunian bukan perkara mudah. Dahulu, semua dilakukan secara manual, mulai dari mencari rumah atau kos untuk dibeli atau disewa, menghubungi makelar atau pemilik langsung, hingga proses perjanjian sewa/jual beli.
Namun, kini semua bisa dijembatani oleh startup properti. Pengguna hanya tinggal memasukkan kriteria properti yang dicari, seperti misalnya dari alamat, jumlah kamar, tipe kamar mandi, sampai pilihan sewa dan jual beli.
Setelah itu, pengguna dapat melakukan perjanjian untuk survey properti. Jika cocok, maka prosesnya dapat dilanjutkan ke perjanjian sewa atau jual beli.
Selain itu, startup properti juga perlu menyediakan tips bagi pengguna agar tidak mudah tertipu oleh iklan properti sebelum melakukan survey secara langsung.
Beberapa contoh startup properti di Indonesia adalah Travelio, Mamikos, Pinhome, dan Lamudi.co.id.
8. Startup games
Games bukan sekadar ajang untuk mendapatkan hiburan, tetapi juga ajang aktualisasi diri. Contohnya melalui turnamen games yang hadiahnya tidak main-main.
Oleh karena itu, banyak juga perusahaan startup yang bergerak di bidang ini. Mereka berkompetisi untuk menciptakan games yang bukan hanya menghibur, tetapi juga melatih kemampuan berpikir strategis pemainnya.
Baca Juga: 11 Faktor Penyebab Startup Gagal yang Harus Dihindari
9. Startup SaaS (Software as a Service)
Software as a Service (SaaS) adalah varian produk perangkat lunak yang dapat digunakan secara langsung oleh pengguna tanpa perlu proses instalasi yang rumit. Pada umumnya, produk SaaS diakses secara online, entah dalam bentuk peramban maupun aplikasi berlangganan.
Tidak sedikit startup di Indonesia yang mengembangkan produk berjenis SaaS, di antaranya AkuntansiOnline, Amplifia, Eresto, dan Gadjian.
Itu dia macam-macam startup yang ada di Indonesia. Masing-masing mencoba memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat sesuai bidangnya.