Setiap perusahaan yang sukses pasti memiliki inovasi dan strategi bisnis, termasuk merger, agar usahanya dapat terus bertahan dari tahun ke tahun. Merger adalah penggabungan secara sukarela dua perusahaan, atau lebih, yang sudah ada menjadi satu perusahaan baru.
Merger adalah cara bagi perusahaan untuk memperluas jangkauan mereka, mengurangi persaingan, memperluas ke segmen baru, atau mendapatkan pangsa pasar. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Perusahaan yang menyetujui merger biasanya memiliki ukuran dan skala operasi yang serupa.
Merger berbeda dengan akuisisi. Merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan memutuskan bergabung untuk membentuk perusahaan baru, sedangkan akuisisi adalah pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain.
Baca Juga: Pengertian Merger, Jenis, dan Kenapa Perusahaan Melakukannya
Ada berbagai jenis merger yang dapat dilakukan oleh perusahaan, tergantung pada tujuan dan strategi mereka, simak penjelasan selengkapnya:
1. Merger perluasan produk atau kongenerik
Merger perluasan produk atau yang juga dikenal sebagai merger kongenerik adalah penggabungan yang terjadi antara perusahaan yang beroperasi di pasar atau sektor yang sama. Penggabungan ini menghasilkan produk baru ke lini produk yang sudah ada.
Sebagai hasilnya, perusahaan dapat mengakses basis pelanggan yang lebih besar dan meningkatkan pangsa pasar mereka. Contoh merger kongenerik adalah penyatuan Citigroup dengan Travellers Insurance pada tahun 1998, dua perusahaan dengan produk pelengkap. Kemudian merger Mobilink Telecom Inc. dan Broadcom.
Broadcom adalah perusahaan yang menangani pembuatan sistem serta chip perangkat keras jaringan Bluetooth untuk LAN nirkabel. Sedangkan Mobilink Telecom Inc. merupakan perusahaan pembuatan desain produk yang ditujukan untuk handset dan sudah dilengkapi dengan Sistem Global untuk teknologi Komunikasi Seluler. Tujuannya, produk-produk Mobilink Telecom Inc. akan melengkapi produk nirkabel Broadcom.
Baca Juga: 8 Perbedaan Merger dan Akuisisi dalam Bisnis
2. Merger konglomerat
Merger konglomerat adalah penyatuan perusahaan yang beroperasi dalam kegiatan bisnis yang tidak terkait. Jenis merger ini terbagi dalam dua tipe, murni dan campuran.
Merger konglomerat murni melibatkan perusahaan yang tidak memiliki kesamaan, sementara merger konglomerat campuran melibatkan perusahaan yang mencari perluasan pasar atau perluasan produk. Contoh perusahaan yang melakukan merger konglomerat yaitu penggabungan Walt Disney Company dan American Broadcasting Company (ABC) pada 1995. Sementara itu, contoh merger konglomerat di Indonesia adalah Gojek dan Tokopedia yang menjadi perusahaan baru, GoTo.
Perusahaan yang dihasilkan dari merger ini kemudian dihadapkan dengan persaingan yang sama di kedua pasar setelah bergabung, seperti perusahaan individu saat sebelum bergabung.
3. Merger perluasan pasar
Merger perluasan pasar adalah penggabungan perusahaan yang beroperasi di pasar yang berbeda, tetapi menjual produk yang sama, dengan tujuan untuk mengakses pasar yang lebih besar dan basis pelanggan yang lebih besar.
Contoh merger perluasan pasar yaitu Bank Mandiri Tbk yang merupakan perusahaan hasil penggabungan dari beberapa perusahaan seperti, Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), Bank Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor Indonesia (Exim), dan Bank Dagang Negara (BDN).
Setelah menggabungkan berbagai perusahaan tersebut, Bank Mandiri secara resmi terbentuk pada Oktober 1998, mulai efektif beroperasi sebagai bank gabungan pada pertengahan tahun 1999.
Baca Juga: Apa Itu Akuisisi dalam Bisnis? Ini Pengertiannya
4. Merger horizontal
Merger horizontal adalah penggabungan dua perusahaan dalam satu industri. Penggabungan ini biasanya terjadi antara sesama pesaing yang menawarkan barang atau layanan yang sama. Merger horizontal merupakan hal yang kerap terjadi dalam dunia bisnis.
Apalagi pada industri dengan jumlah perusahaan yang lebih sedikit karena kompetisi dan sinergi jauh lebih tinggi. Potensi keuntungan dalam pangsa pasar juga jauh lebih besar saat menggabungkan perusahaan dalam industri semacam itu.
Tujuan merger horizontal adalah untuk menciptakan perusahaan baru yang lebih besar dengan pangsa pasar yang lebih banyak. Ini menghasilkan penghapusan kompetisi, karenanya, skala ekonomi dapat dicapai.
Ketika perusahaan yang dimerger memiliki operasi bisnis yang sangat mirip, ini akan memungkinkan perusahaan melakukan operasi tertentu sehingga biaya produksi bisa berkurang. Contoh dari merger jenis ini yaitu penggabungan antara perusahaan otomotif Jerman Daimler-Benz dan perusahaan mobil Amerika Serikat, Chrysler pada tahun 1998.
5. Merger vertikal
Merger vertikal adalah penggabungan dua perusahaan yang beroperasi di industri yang sama, tetapi pada tingkat yang berbeda dalam rantai pasokan. Merger ini terjadi untuk meningkatkan sinergi, kontrol rantai pasokan, dan efisiensi. Misalnya, perusahaan mobil yang bergabung dengan pemasok suku cadang merupakan merger yang bersifat vertikal.
Penggabungan tersebut memungkinkan perusahaan mobil untuk mendapatkan harga lebih murah untuk suku cadangnya dan memiliki kontrol kualitas yang lebih terhadap proses pembuatan.
Sementara itu, perusahaan suku cadang sebagai divisi bagian akan dijamin aliran bisnis yang stabil. Contoh merger vertikal adalah penggabungan penyedia internet America Online (AOL) dengan konglomerat media Time Warner pada tahun 2000 silam.
Itulah lima jenis merger dalam dunia bisnis yang penting untuk diketahui. Semoga ulasan di atas dapat sedikit menambah pengetahuan di bidang bisnis.