Banyak orang memiliki gagasan bisnis yang menarik dan inovatif. Terlebih di tengah maraknya cerita sukses startup serta pertumbuhan industri digital yang kian gencar. Semua orang seakan berlomba menciptakan inovasi baru yang diklaim mampu menjadi solusi. Gagasan-gagasan ini memang menjadi modal besar bagi seseorang untuk menjadi founder dan memulai bisnis startup.
Sayangnya, hanya sebagian kecil dari founder startup ini yang berhasil sukses. Kebanyakan gagasan akhirnya mati tanpa pernah diwujudkan. Nyatanya, memiliki ide dan gagasan menarik saja tidak cukup. Seorang founder startup harus mampu membuat rancangan bisnis yang matang dan realistis untuk dapat mewujudkan gagasannya.
Karena itu, mari pelajari lebih jauh mengenai business plan dan bagaimana cara membuatnya!
Baca Juga: 7 Cara Membangun Perusahaan Startup yang Sukses
Mengenal Business Plan
Perencanaan merupakan bagian penting yang harus dilakukan sebelum memulai sesuatu. Dengan rencana dan analisis yang matang, akan mudah bagi kita untuk menentukan langkah yang harus ditempuh. Dalam membangun startup, perencanaan ini disebut dengan business plan.
Sesuai namanya, business plan berisikan rancangan mengenai bisnis yang akan dijalankan. Rancangan ini haruslah lengkap, mulai dari hal-hal yang mendasar seperti tujuan bisnis hingga struktur organisasi perusahaan.
Agar tak bingung saat menyusun business plan, simak dulu cara dan tips di bawah ini!
Baca Juga: Kenali Metode Forecasting, Apa Manfaatnya bagi Bisnis?
Cara Membuat Business Plan untuk Startup
Ada banyak metode dalam membuat business plan untuk startup, seperti menggunakan lean canvas atau menyusun proposal yang terstruktur. Apapun metode yang dipilih, berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan.
1. Mulailah dengan Hal yang Mendasar
Hal yang harus diperhatikan dalam membuat business plan adalah memulai dengan pondasi yang kuat. Karena itu, pikirkanlah hal-hal yang mendasar dulu supaya pembuatan business plan pun akan jadi lebih terarah.
Jenis dan Bentuk Bisnis
Pertama, tentukan dulu apa jenis bisnis yang akan dilakukan sesuai dengan gagasan awal yang dipilih. Lalu tentukan pula bentuk bisnis yang dapat mengakomodasi jenis tersebut dengan baik. Misalnya jenis bisnis yang dipilih adalah kuliner, maka bentuk yang dipilih dapat berupa restoran, pedagang kaki lima, atau bentuk lainnya yang dianggap lebih sesuai.
Baca Juga: Jenis-Jenis Bisnis yang Harus Anda Tahu
Lokasi Bisnis
Selain jenis dan bentuk bisnis, pemilihan lokasi bisnis juga menjadi hal penting. Pasalnya, lokasi bisnis menentukan kondisi pasar. Termasuk pula cara pendekatan pasar yang perlu dilakukan akan sangat dipengaruhi oleh lokasi bisnis.
Perizinan dan Lisensi yang Perlu Dipenuhi
Untuk dapat menjalankan bisnis, lisensi dan perizinan merupakan hal yang sangat penting. Pastikan lisensi bisnis yang digunakan sudah tepat dan mewakili bisnis secara menyeluruh. Selain memastikan keamanan bisnis, lisensi juga menjadi payung hukum di mana bisnis kita dapat beroperasi. Jangan sampai bisnis terganggu di kemudian hari hanya karena lisensi yang kurang atau tidak tepat.
2. Rancang Produk dengan Spesifik dan Mendetail
Nyawa dari sebuah startup adalah produk yang menyediakan solusi bagi pasar. Karena itu, produk harus dijelaskan sedetail mungkin saat membuat business plan. Berikut hal-hal yang perlu dijabarkan mengenai produk dalam sebuah business plan.
Solusi yang Ditawarkan dan Tipe Produk yang Tepat
Dalam merancang produk startup, mulailah dengan menjawab suatu masalah yang ada di masyarakat. Misalnya, Gojek yang menjawab permasalahan transportasi di Indonesia atau Tokopedia yang menjawab permasalahan jual beli online.
Setelah itu, pilih tipe produk yang sesuai untuk menjawab permasalahan tersebut. Tipe produk dapat berupa website, aplikasi, perangkat lunak, atau bahkan perangkat keras.
Deskripsi dan Harga Produk
Jelaskan produk secara detail dan terperinci dalam business plan. Buat deskripsi produk yang menyeluruh dan menggambarkan semua fitur serta keunggulannya. Lengkapi pula dengan keterangan harga. Pastikan untuk menentukan harga yang sesuai dengan kondisi pasar. Perhatikan juga standar harga untuk produk serupa di pasaran.
Baca Juga: Apa itu Lean Startup: Prinsip dan Tujuannya untuk Bisnis
3. Buat Rencana Pemasaran
Salah satu syarat penting yang menentukan kesuksesan suatu bisnis adalah pasarnya. Sebagus apapun ide dan produk yang ditawarkan, tanpa rencana pemasaran yang matang maka bisnis tak akan mendulang sukses.
Dalam menyusun rencana pemasaran di business plan, perhatikan hal berikut ini.
Tentukan Target dan Segmentasi Pasar
Sebelum membuat rencana pemasaran, ketahui dulu target pasar yang dituju. Kenali pola perilaku dan ketertarikan pasar untuk menentukan langkah pemasaran yang tepat.
Berikan gambaran yang jelas dan mendetail terkait demografi, karakteristik, hingga besaran pasar. Hal ini akan mempermudah dalam menjalankan rencana pemasaran ke depannya.
Analisis Kompetitor
Selain memahami target pasar, penting juga untuk menganalisis kompetitor yang ada. Kompetitor menjadi tolok ukur yang penting bagi keberhasilan bisnis.
Untuk mampu berkompetisi di pasar, perlu bagi startup untuk mengetahui kelebihan serta kelemahan kompetitor dan pasar yang mereka tuju.
Dengan analisis kompetitor yang terperinci, dapat ditentukan langkah kompetitif untuk memburu market share yang lebih besar.
Channel Pemasaran yang Akan Digunakan dalam Tahap Awal
Channel pemasaran tentu akan terus berubah seiring dengan berkembangnya startup. Akan tetapi penting untuk mengidentifikasi channel pemasaran yang akan digunakan pada tahap awal. Dengan mengetahui hal ini, rancangan pemasaran pun akan lebih terarah.
Baca Juga: Apa Itu Proposal Bisnis? Ini Pengertian dan Manfaatnya
4. Sertakan Laporan Keuangan Awal dan Proyeksi Keuntungan
Tentu saja tujuan akhir dari semua bisnis adalah untuk mendapatkan profit. Karena itu, business plan yang baik akan menjelaskan kondisi keuangan awal suatu bisnis dan proyeksi profit yang bisa didapat.
Biaya Modal Awal
Dalam membangun sebuah bisnis tentu akan diperlukan biaya modal awal. Biaya ini biasanya meliputi biaya perizinan bisnis, biaya tempat, biaya promosi dan pengenalan produk, hingga biaya riset dan pengembangan produk.
Anggaran Bulanan
Tak hanya biaya modal awal, terdapat juga anggaran rutin bulanan yang diperlukan untuk menjaga bisnis tetap beroperasi. Anggaran bulanan ini meliputi biaya karyawan, biaya operasional kantor, hingga biaya pemasaran. Mengetahui anggaran bulanan ini penting untuk memantau pengeluaran dan memastikan kesinambungan bisnis.
Proyeksi Keuntungan
Bagian ini tentu tak boleh dilewatkan. Sebagai bisnis yang memiliki tujuan untuk mendapatkan profit, perlu ada gambaran jelas dari mana saja profit itu bisa didatangkan. Proyeksi keuntungan ini dapat memperlihatkan berapa besar potensi suatu bisnis. Namun, pastikan bahwa proyeksi keuntungan ini realistis dan memang mampu diwujudkan.
Analisis Break Even Point
Sebagai bisnis startup yang baru memulai, penting untuk mengetahui di mana Break Even Point terletak. Analisis ini akan menentukan target penjualan dan kesesuaian harga produk.
5. Jabarkan Rencana Operasional Perusahaan
Setelah mengetahui desain dasar perusahaan, maka informasi tersebut perlu diturunkan lagi ke dalam langkah konkret. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyusun rencana operasional perusahaan.
Rancangan Operasional Harian
Sebuah ide bisnis yang bagus tak akan berguna tanpa adanya eksekusi yang rapi dan terarah. Karena itu, penting untuk menyusun pedoman operasional harian yang meliputi segala bentuk kegiatan operasional setiap harinya. Mulai dari jam kerja efektif, hingga pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan tiap harinya.
Alat-Alat Pendukung Operasional Bisnis
Bisnis dapat beroperasi jika ditunjang dengan alat-alat yang sesuai. Karena itu, catatlah berbagai alat yang dibutuhkan untuk operasional bisnis seperti komputer dan mesin-mesin lainnya.
6. Buat Kerangka Struktur Perusahaan
Suatu perusahaan tak akan mampu berjalan tanpa struktur yang jelas. Meski hierarki dalam perusahaan startup kerap dibuat lebih ringkas dan tak berjarak, tetapi pada kenyataannya struktur organisasi tetap dibutuhkan. Hal ini menentukan rantai pengawasan serta tanggung jawab dalam perusahaan.
Baca Juga: Berbagai Posisi Penting dalam Struktur Organisasi Startup
7. Rangkum Semuanya Secara Singkat dalam Executive Summary
Rancangan yang mendetail memang bagus, akan tetapi tidak efektif jika digunakan untuk pitching kepada pihak lain. Karena itu, perlu untuk merangkum semuanya secara singkat dalam executive summary. Ringkasan ini dapat berupa satu atau dua halaman yang mencakup berbagai aspek dalam business plan.
Buat Executive Summary semenarik mungkin sehingga pembacanya ingin mempelajari seluruh business plan dengan seksama.
Membuat business plan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam membangun startup. Perencanaan yang matang dapat menentukan kesuksesan startup di kemudian hari. Karena itu, luangkan waktu dan energi yang banyak dalam merancang business plan. Pastikan juga untuk mencakup hal-hal penting di atas dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.