JAKARTA, 1 Agustus 2023 – Beleaf Farms (Beleaf) hari ini mengumumkan pendanaan Seri A sebesar USD 6,85 juta yang dipimpin oleh firma modal ventura Alpha JWC Ventures. Beleaf adalah perusahaan agritech komprehensif dengan fokus utama pada Farming-as-a-Service (FaaS). Beleaf berkomitmen untuk meningkatkan hasil dan produktivitas petani lokal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia. Putaran pendanaan ini merupakan pendanaan kedua dari Alpha JWC untuk Beleaf, setelah sebelumnya mereka turut serta dalam pendanaan tahap awal (seed round) sebesar USD 2,2 juta pada akhir 2022. Beberapa investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini salah satunya adalah Openspace dan beberapa investor strategis lainnya.
“Sejak investasi Alpha JWC di tahun 2022 lalu, Beleaf secara konsisten telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa sebagai salah satu perusahaan agritech terdepan di Indonesia. Mereka memberikan penawaran yang menyeluruh untuk memberdayakan para petani agar mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk demi perbaikan ekonomi dan pengalaman bertani yang lebih baik. Beleaf secara konsisten terus melampaui target pertumbuhan dan profitabilitasnya, sehingga kami percaya sepenuhnya pada potensi mereka untuk merevolusi sektor pertanian dalam jangka panjang,” kata Eko Kurniadi, Partner of Investment di Alpha JWC Ventures. “Kami sangat senang dapat kembali memperkuat dukungan kami kepada Amrit dan timnya melalui pendanaan Seri A in dan kami berharap dapat terus menyaksikan pertumbuhan Beleaf yang berkelanjutan dan dampak positif yang mereka ciptakan baik di Indonesia maupun di luar negeri.”
Beleaf didirikan oleh Amrit Lakhiani pada tahun 2019 sebagai merek sayuran dan buah – buahan hidroponik berkualitas tinggi dengan marjin tinggi yang berfokus pada sayuran hijau. Beleaf kemudian memperluas ragam penawarannya ke berbagai produk, termasuk produk yang dihasilkan dari proses pertanian konvensional. Produk Beleaf kini dijual di pasar domestik dan ekspor. Saat ini, produk Beleaf sudah tersedia di 4 negara, termasuk Singapura, dengan tujuan untuk masuk ke 6 negara lainnya pada akhir tahun 2024. Beleaf juga sudah tersedia di lebih dari 180 outlet ritel di wilayah Jakarta, 8 kanal online, dan sejumlah restoran.
Memanfaatkan Pengalaman untuk Mengembangkan Farming-as-a-Service
Pengalaman dalam mengelola perkebunan mereka sendiri lah yang mendorong Beleaf untuk meluncurkan program Farming-as-a-Service mereka di tahun 2022. Program ini bermula dengan melibatkan para petani di daerah Puncak dan Bandung dengan sistem manajemen pengelolaan pertanian berbasis teknologi. Potensi Indonesia sebagai negara agraris masih belum cukup optimal ditinjau dari ketergantungannya yang masih tinggi pada impor pertanian. Namun demikian, program FaaS sudah dapat dengan cepat mengatasi beberapa tantangan mendesak di sektor ini.
“Kami menyadari bahwa ketimbang menambah jumlah perkebunan kami sendiri, kami memiliki teknologi yang sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan secara luas. Kami memutuskan untuk menggunakan expertise dan teknologi yang kami miliki untuk memberikan keuntungan yang sama kepada para petani, serta meningkatkan kualitas dan produktivitas kolektif dari industri pertanian Indonesia yang saat ini menghadapi beberapa hambatan, sambil tetap memamerkan produk lokal terbaik Indonesia ke pasar luar negeri melalui ekspor,” kata Amrit Lakhiani.
Kepulauan Indonesia memiliki tanah yang subur, air yang melimpah, dan lingkungan yang berbeda yang diperlukan untuk mengembangkan berbagai macam buah-buahan dan sayuran dengan efektif. Namun demikian, hal ini selama ini terkendala oleh masyarakat petani yang masih sangat terfragmentasi. Sebanyak 70% dari petani di Indonesia adalah petani kecil yang kesulitan mengakses pembiayaan, asuransi, teknologi, logistik, dan akses langsung ke pasar. Program FaaS Beleaf berada pada posisi unik untuk mengatasi masalah-masalah ini dan dapat menjadi sarana untuk mewujudkan potensi pertanian Indonesia.
Beleaf menggunakan big data dan sistem Internet-of-Things (IoT) yang memungkinkan automasi yang akurat serta layanan manajemen pertanian lainnya. Beleaf bertujuan untuk menawarkan layanan end-to-end sebagai produk FaaS lengkap: mulai dari input, teknologi pertanian, dukungan agronomi, hingga pengambilan hasil panen – menghubungkan pertanian, ahli agronomi, dan pengecer dalam satu ekosistem terintegrasi. Dengan demikian, Beleaf memungkinkan para petani untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan profitabilitas mereka. Saat ini, fokus bisnis mereka adalah untuk mengendalikan dan meningkatkan hasil panen dari mitra petani, dengan peningkatan hasil yang saat ini mencapai hingga 15%. Melalui platform Beleaf, petani dapat memantau cuaca, kegiatan penanaman, penaburan, pemberian nutrisi, perencanaan pertanian, dan panen. Semua data yang dikumpulkan dari proses ini akan digunakan untuk menjadi feedback bagi machine learning untuk penelitian dan pengembangan solusi masa depan bagi Beleaf dan kebun itu tersendiri.
Beleaf memanfaatkan fasilitas pascapanen mereka untuk mengonsolidasikan volume dan menghasilkan produk yang konsisten berkualitas tinggi untuk diekspor ke jaringan klien internasional mereka. Berdasarkan hal tersebut, Beleaf berada di posisi prima untuk menjadi pemimpin kategori dalam ekspor sayuran hijau dan umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar, jahe, dan wortel.
Memanfaatkan perkembangan yang pesat untuk menambah jangkauan dan meningkatkan efisiensi
Perkembangan Beleaf yang pesat telah mendapatkan pengakuan dari para investor. Dengan jaringan petani yang saat ini telah mencapai 145 orang, Beleaf bertujuan untuk memberdayakan setidaknya 2.000 petani pada akhir tahun 2024. Program FaaS (Farming-as-a-Service) mereka telah memberikan hasil yang menjanjikan, meningkatkan hasil dan pendapatan untuk banyak petani, terbukti dari kesuksesan mereka dalam mendistribusikan 700 ton produk pada Mei 2023. Berbekal kesuksesan awal ini, Beleaf berambisi untuk mengukuhkan kehadirannya di wilayah-wilayah pertanian utama di seluruh negeri, sekaligus mengembangkan kehadiran komersial yang kuat di Indonesia dan negara-negara tetangga.
Pendanaan Seri A terbaru ini diharapkan dapat memfasilitasi misi Beleaf, yang memungkinkan mereka untuk memperluas jaringan pertanian ke beberapa lokasi baru, termasuk Bali, Medan, dan Lembang. Di lokasi – lokasi ini, Beleaf akan membangun kebun untuk penelitian dan pengembangan sebagai basis dalam meluncurkan jaringan FaaS di seluruh negeri. Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat rantai pasokan dan divisi komersial mereka untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas penjualan mereka ke negara-negara baru. Beleaf juga akan terus mendorong pengembangan perangkat IoT dan sistem operasi Beleaf lebih memungkinkan layanan FaaS mereka dan meningkatkan hasil petani.
“Openspace telah menilai banyak startup agritech, dan kemajuan Beleaf di tahap awal benar-benar menonjol dibanding yang lain. Pendekatan full-stack pada beberapa jenis tanaman pilihan memungkinkan mereka untuk tumbuh dengan cepat, terlebih karena keberhasilan mereka untuk meraih margin terbaik di kelasnya. Amrit dan timnya telah menunjukkan komitmen yang teguh terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan, seraya membantu para petani dan menyediakan hasil panen yang memuaskan di Indonesia. Kami percaya pada kemampuan eksekusi mereka dan kami sangat antusias untuk bekerja sama lebih lanjut dengan mereka,” ujar Ian Sikora, Direktur Eksekutif di Openspace.