Dalam era digital yang berkembang pesat, istilah “startup unicorn” semakin sering terdengar. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan startup unicorn, dan apa contohnya? Artikel ini akan membahas pengertian dasar tentang startup unicorn, menjelaskan mengapa mereka begitu istimewa, dan memberikan beberapa contoh startup unicorn yang terkenal.
Baca Juga: Apa Itu Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn? Ini Perbedaannya
Apa Itu Perusahaan Startup Unicorn?
Perusahaan unicorn adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perusahaan startup yang memiliki valuasi atau nilai pasar lebih dari 1 miliar dolar AS. Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 oleh mantan wartawan TechCrunch, Aileen Lee, untuk menggambarkan sedikitnya 39 perusahaan startup di dunia yang berhasil mencapai status tersebut.
Sejak saat itu, jumlah perusahaan unicorn terus bertambah dan kini mencakup lebih dari 800 perusahaan di seluruh dunia. Salah satu faktor yang membuat perusahaan unicorn berhasil mencapai valuasi tinggi adalah karena mereka bergerak di sektor teknologi yang berkembang pesat.
Banyak perusahaan unicorn beroperasi di sektor fintech, e-commerce, transportasi, dan teknologi informasi. Mereka seringkali menawarkan solusi inovatif yang memanfaatkan teknologi untuk menyediakan layanan atau produk yang lebih efisien dan praktis bagi konsumen.
Namun, mencapai status perusahaan unicorn bukanlah hal yang mudah. Perusahaan startup harus mampu mempertahankan pertumbuhan yang cepat dan stabil dalam jangka waktu yang relatif singkat, sambil menghadapi persaingan yang ketat dengan perusahaan lain di industri yang sama.
Baca Juga: Catat! Ini Cara Menghitung Valuasi Perusahaan Startup
Selain itu, mereka harus memiliki strategi bisnis yang solid, tim manajemen yang terlatih, serta dukungan finansial yang kuat dari investor yang mampu membantu mereka tumbuh dan berkembang.
Keberhasilan perusahaan unicorn tidak hanya bermanfaat bagi pemilik dan investor, tetapi juga bagi ekonomi dan masyarakat di sekitarnya. Perusahaan-perusahaan ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, memajukan teknologi dan inovasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, pada saat yang sama, mereka juga menghadapi risiko dan tantangan yang besar, seperti pengeluaran operasional yang tinggi, regulasi yang ketat, dan tekanan untuk mencapai keuntungan yang konsisten dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Oleh karena itu, perusahaan unicorn harus tetap inovatif dan adaptif untuk terus berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. Dalam level startup, unicorn berada di antara centaurs (nilai valuasi setara hingga USD100 juta) dan decacorn (nilai valuasi hingga USD 10 miliar).
Baca Juga: Tahapan Pendanaan Startup: Dijelaskan dari Awal hingga IPO
Contoh Startup Unicorn di Dunia
Setiap tahun, ribuan perusahaan didirikan di seluruh dunia. Sebagian dari mereka mati di tahun pertama atau tahun kedua. Sebagiannya lagi melejit dan terus meningkatkan valuasi hingga mencapai level unicorn.
Berikut sejumlah startup unicorn di dunia:
1. Bytedance
Bytedance adalah perusahaan raksasa di balik aplikasi TikTok yang kini digandrungi semua kalangan. Bytedance didirikan pada tahun 2012 oleh pengusaha China Zhang Yiming, Liang Rubo, dan sejumlah tim lainnya.
Di negara asalnya, Bytedance juga mengembangkan aplikasi semacam TikTok dengan nama Douyin. Awalnya, aplikasi yang dibuat memang hanya bersifat menghibur dengan dance, lipsync, atau video humor.
Namun, seiring waktu Bytedance membuktikan bahwa ia mampu bertahan. Bahkan, Bytedance juga merambah ke aplikasi lain seperti news aggregator Jinri Toutiao dan aplikasi edukasi Gogokid.
Per Januari 2023, nilai valuasi Bytedance telah mencapai USD220 miliar.
2. SpaceX
SpaceX bisa jadi merupakan startup pertama yang terobsesi dengan probabilitas manusia tinggal di luar angkasa. Didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2002, SpaceX dengan cepat menjadi perusahaan yang paling menarik dan inovatif sedunia.
Mereka punya misi khusus untuk membawa manusia ke Mars dan bepergian dengan bebas ke luar angkasa. Hingga tahun 2023, nilai valuasi SpaceX telah mencapai USD137 miliar.
3. Shein
Startup unicorn yang satu ini bergerak di bidang ritel fashion. Shein didirikan pada tahun 2008 oleh Chris Xu dengan nama ZZKKO kemudian berubah menjadi SheInside dan akhirnya berganti menjadi Shein pada tahun 2015.
Shein memiliki kantor pusat di Singapura dan tidak butuh waktu lama untuk menjadikannya terkenal di industri fashion. Pada April 2022, Shein mencapai nilai valuasi USD100 miliar, tetapi pada Januari 2023 nilainya justru menurun menjadi USD64 miliar.
4. Stripe
Stripe merupakan startup fintech yang cukup menggemparkan di awal kemunculannya. Stripe didirikan pada tahun 2009 oleh Patrick dan John Collison bersaudara.
Startup ini punya dua kantor: satu di San Fransisco, Amerika Serikat dan satu lagi di Dublin (Irlandia). Karena berhasil menciptakan seamless user experience baik di website maupun aplikasi mobile, Stripe berhasil menjalin kerja sama dengan Ford, Spotify, dan juga Twitter.
Pada tahun 2022, nilai valuasinya USD95 miliar tetapi turun menjadi USD50 miliar pada Maret 2023.
5. Checkout.com
Checkout.com didirikan pada tahun 2012 oleh Guillaume Pousaz dengan nama Opus Payments di London. Checkout.com menyediakan berbagai layanan pemrosesan pembayaran untuk bisnis skala kecil sampai skala besar seperti perusahaan multinasional.
Beberapa kliennya di antaranya Netflix dan Pizza Hut. Pada akhir tahun 2022, nilai valuasinya mencapai USD 40 miliar.
Baca Juga: Apa Itu Startup Hectocorn? Ini Pengertian dan Contohnya
Contoh Startup Unicorn di Indonesia
Hingga tahun 2023, ada tujuh startup yang berhasil mencapai level unicorn di Indonesia. Berikut beberapa contoh startup unicorn Indonesia:
1. Traveloka
Yang pertama ada startup yang bergerak di pemesanan travel dan hotel, Traveloka. Startup yang satu ini berhasil meraih level unicorn pada tahun 2017. Kini angka valuasinya mencapai USD3 miliar atau setara Rp42,6 triliun.
2. Akulaku
Akulaku berhasil mencapai level unicorn pada Februari 2022 lalu dengan nilai valuasi USD2 miliar atau Rp30 triliun. Akulaku merupakan aplikasi pinjaman online yang memiliki dua izin untuk menjalankan usahanya, yaitu multifinance dan P2P lending.
3. Kopi Kenangan
Kopi Kenangan merupakan salah satu startup di bidang food and beverage (F&B) yang tumbuh dan berkembang cepat di Indonesia hingga mencapai nilai valuasi USD1 miliar atau setara Rp15 triliun.
4. Ajaib
Ajaib merupakan unicorn fintech yang berdiri sejak tahun 2018 di bawah naungan Ajaib Group bersama PT Takjub Teknologi Indonesia. Perusahaan ini memiliki nilai valuasi USD1 miliar atau senilai Rp15 triliun.
Baca juga: Pengertian Startup Decacorn dan Contoh Perusahaannya
Itu dia startup unicorn di dunia dan di Indonesia. Kesimpulannya, tidak semua startup bisa sampai ke level unicorn.
Bahkan, yang telah mencapai level unicorn pun bisa turun nilai valuasinya jika tidak berhasil mengembangkan keuntungan atau mendapatkan dana lebih banyak.