Siklus hidup produk atau product life cycle menggambarkan perjalanan suatu produk dari konsepsi hingga penarikan dari pasar. Dalam siklus ini, produk melalui serangkaian tahapan yang meliputi perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan.
Setiap tahapan memiliki faktor-faktor yang memengaruhi performa dan strategi yang diperlukan untuk memaksimalkan potensi produk. Simak penjelasan selengkapnya tentang tahapan dan faktor-faktor product life cycle dalam artikel ini!
Apa Itu Product Life Cycle?
Sebelum melanjutkan, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian dari siklus hidup produk itu sendiri. Dilansir dari Investopedia, siklus hidup produk adalah proses yang melibatkan produk dari tahap peluncuran hingga penarikan dari pasar.
Secara umum, konsep ini digunakan oleh perusahaan untuk menentukan timing yang tepat dalam meningkatkan promosi, menyesuaikan harga, memperluas pasar, dan melakukan perubahan desain pada kemasan produk. Umumnya, manajer produk menggunakan siklus hidup produk dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Selain itu, siklus hidup produk juga bermanfaat untuk mengetahui kapan produk baru dapat menggantikan produk lama di pasar. Hal ini dikarenakan semua produk pada akhirnya akan ditarik dari pasar karena berbagai faktor, mulai dari persaingan yang ketat hingga penurunan permintaan dan penjualan.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menyaksikan produk lama yang ditarik dari pasar oleh perusahaan dan digantikan oleh produk baru yang lebih sukses. Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya siklus hidup produk bagi perusahaan dalam menjalankan bisnis jangka panjang.
Tahapan Product Life Cycle
Setelah memahami pengertian siklus hidup produk, saatnya kita beralih ke pembahasan berikutnya. Pada dasarnya, siklus hidup produk terdiri dari empat tahap, yaitu pengenalan (introduction), pertumbuhan (growth), pematangan (maturity), dan penurunan (decline).
Keempat tahap ini memberikan panduan bagi perusahaan dalam menentukan tujuan bisnis ke depan.
Mari kita jelaskan empat tahap tersebut secara bersama-sama:
-
Tahap Pengenalan (Introduction)
Dikutip dari Product Life Cycle Stages, tahap pengenalan dalam siklus hidup produk adalah fase yang menantang bagi perusahaan. Perusahaan harus giat membangun kesadaran konsumen terhadap produk, termasuk mengalokasikan anggaran besar untuk iklan.
Tahap pengenalan ini juga merupakan momen menegangkan bagi perusahaan karena mereka akan mengetahui respons konsumen terhadap produk. Apakah produk diterima dengan baik oleh masyarakat atau malah mendapatkan tanggapan negatif, ini menjadi tantangan yang signifikan.
Tujuan utama tahap ini adalah meningkatkan permintaan konsumen dan mendapatkan keuntungan dari popularitas produk yang meningkat.
-
Tahap Pertumbuhan (Growth)
Pada tahap ini, konsumen telah mempercayai produk dan cenderung melakukan pembelian secara berulang. Dalam kata lain, konsep produk yang telah dikembangkan oleh perusahaan terbukti efektif dan penjualan mengalami peningkatan.
Perusahaan dapat meraih keuntungan yang signifikan karena produknya laris di pasaran. Tahap ini seringkali diiringi dengan upaya pengembangan promosi untuk meningkatkan popularitas produk.
Namun, persaingan juga semakin meningkat, dan perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan penyesuaian harga yang kompetitif. Meskipun demikian, volume penjualan tetap meningkat dan menghasilkan pendapatan yang besar.
-
Tahap Pematangan (Maturity)
Pada tahap ini, penjualan mencapai tingkat yang lebih tinggi, dan perusahaan mendapatkan pendapatan yang signifikan. Pada tahap pematangan, perusahaan perlu cerdas dalam mempertahankan pangsa pasar yang telah mereka dapatkan.
Banyak orang berpendapat bahwa mempertahankan pangsa pasar lebih sulit daripada mendapatkannya. Oleh karena itu, tahap pematangan ini membutuhkan inovasi besar-besaran terhadap produk untuk tetap unggul di tengah persaingan yang semakin ketat.
Perusahaan harus bijaksana dalam pengeluaran untuk pengembangan produk. Menurut The Streets, tahap pematangan ini dapat berlangsung lama atau singkat, tergantung pada jenis produknya.
-
Tahap Penurunan (Decline)
Tahap penurunan dalam siklus hidup produk adalah fase di mana produk mengalami penurunan. Meskipun perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasar saat tahap pematangan, penurunan penjualan tidak dapat dihindari.
Pada tahap ini, penjualan menurun secara signifikan, dan perilaku konsumen berubah karena permintaan produk menurun. Penurunan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jenuhnya pasar atau pergeseran konsumen ke produk lain.
Pada akhirnya, produk tersebut akan ditarik dari pasar kecuali dapat diredesain dan tetap relevan bagi pasar. Namun, masih ada peluang bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan saat memasuki tahap ini dengan beralih ke metode produksi dan pasar yang lebih efisien.
Faktor yang Bisa Memengaruhi Product Life Cycle
Tentunya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi siklus suatu produk. Tanpa faktor-faktor ini, tidak mungkin terjadi tahapan siklus hidup produk, mulai dari peningkatan hingga penurunan.
Durasi siklus hidup produk, setidaknya dipengaruhi oleh tingkat perubahan teknis, penerimaan pasar, dan kehadiran kompetitor. Mengacu pada Economics Discussion, berikut adalah penjelasan beberapa faktor yang mempengaruhi siklus hidup produk.
-
Perubahan Teknis
Siklus hidup produk bergantung pada tingkat perubahan teknis yang terjadi di suatu negara. Apabila negara tersebut mengalami tingkat perubahan teknis yang tinggi, siklus hidup produk akan lebih singkat karena produk baru yang lebih baik menggantikan produk lama.
Sebaliknya, jika tingkat perubahan teknis di negara tersebut rendah, siklus hidup produk juga cenderung lebih panjang. Misalnya, tingkat perubahan teknis di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara maju lainnya, sehingga siklus hidup produk bisa lebih lama.
Sebagai contoh, transisi sepenuhnya ke siaran televisi digital masih belum terjadi di Indonesia. Hal ini membuat siklus hidup produk televisi analog lebih panjang dibandingkan di negara maju.
-
Penerimaan Pasar
Durasi siklus hidup suatu produk di suatu negara tergantung pada tingkat penerimaan pasar. Apabila konsumen di negara tersebut dengan cepat menerima produk baru, siklus hidup produk akan lebih terbatas.
Namun, jika konsumen di negara tersebut secara bertahap menerima produk, siklus hidup produk juga cenderung lebih panjang. Faktor lain seperti daya beli konsumen juga dapat mempengaruhi penerimaan pasar.
-
Aksesibilitas Kompetitor
Situasi persaingan di pasar juga mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu produk. Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi juga dapat memainkan peran penting.
Jika kompetitor dapat dengan mudah masuk ke pasar, siklus hidup produk akan menjadi singkat.
Sebaliknya, jika kompetitor menghadapi hambatan dalam memasuki pasar, siklus hidup produk di pasar tersebut bisa lebih panjang.
-
Kapasitas Menghadapi Risiko
Perusahaan dengan kemampuan menghadapi risiko yang kuat mampu mempertahankan produk mereka di pasar untuk jangka waktu yang lebih lama.
Hal ini karena mereka dapat mengatasi tantangan pasar dengan efektif.
Namun, perusahaan yang memiliki kapasitas terbatas dalam menghadapi risiko tidak dapat menghadapi tantangan besar. Akibatnya, siklus hidup produk mereka menjadi lebih pendek.
-
Kekuatan Ekonomi dan Manajerial
Dua faktor ini juga memainkan peran yang signifikan dalam keberhasilan perusahaan di pasar. Jika perusahaan memiliki kekuatan ekonomi dan manajerial yang solid, siklus hidup produk mereka cenderung lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki kekuatan tersebut.
-
Hak Paten
Pendaftaran paten untuk produk dapat memperpanjang siklus hidup produk. Hal ini karena negara melindungi “resep” atau komposisi produk agar tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain.
Jika pelanggaran terjadi, pemilik hak paten dapat memperjuangkannya melalui mekanisme hukum.
Tantangan Penggunaan Product Life Cycle
Konsep product life cycle merupakan hal yang kompleks dan perlu menjadi perhatian utama bagi perusahaan yang ingin menjalankan bisnisnya secara lancar.
Menurut Interaction Design Foundation, beberapa produk memiliki masa bertahan beberapa bulan atau tahun, sementara yang lain bisa bertahan dalam beberapa dekade atau bahkan abad. Fenomena ini tentu memberikan tantangan yang signifikan bagi sebagian besar perusahaan.
Penjualan yang meningkat tidak selalu mengindikasikan pertumbuhan, begitu pula penurunan penjualan yang tidak selalu berarti penurunan secara keseluruhan. Semuanya terlihat kompleks, dan di sinilah tantangan product life cycle terletak.
Mengenali tahap kematangan dan penurunan dapat menjadi sulit, oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam pengambilan keputusan di setiap tahap product life cycle.
Secara keseluruhan, product life cycle (siklus hidup produk) merujuk pada perjalanan suatu produk dari konsepsi hingga penarikan dari pasar. Melalui tahapan-tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya, produk mengalami perubahan signifikan dalam permintaan, pangsa pasar, dan strategi pemasaran yang diperlukan untuk mempertahankan keberhasilannya.
Faktor-faktor seperti inovasi teknologi, persaingan industri, tren konsumen, dan regulasi pasar juga memainkan peran penting dalam pengaruh siklus hidup produk. Dengan memahami konsep ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk mengelola produk mereka secara efektif dan memaksimalkan keberhasilan dalam jangka panjang.