Budaya perusahaan menentukan bagaimana karyawan bekerja dan berinteraksi dengan sesama karyawan maupun pimpinan. Budaya kerja juga berpengaruh kepada citra perusahaan di luar atau bagaimana cara masyarakat melihat perusahaan.
Saat sedang mencari pekerjaan, penting bagi karyawan untuk melihat bagaimana budaya perusahaan sebelum memutuskan untuk bergabung. Budaya perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai yang dibawa individu akan menentukan tingkat kepuasan dalam bekerja.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu HRD dan Pentingnya bagi Perusahaan
Lalu apa itu budaya perusahaan dan apa saja manfaatnya bagi karyawan dan juga bagi perusahaan? Berikut penjelasan selengkapnya.
Apa itu budaya perusahaan?
Budaya perusahaan merupakan nilai-nilai yang dianut, diterapkan, dan dilaksanakan di dalam sebuah perusahaan. Budaya perusahaan juga mencerminkan identitas perusahaan.
Sejak merebaknya industri startup di Indonesia, budaya perusahaan bahkan jadi pertimbangan utama seseorang untuk bergabung. Budaya perusahaan ibarat cerminan dari visi misi, lingkungan kerja, hingga cara para karyawan berinteraksi.
Kerap kali, budaya perusahaan sudah terasa sejak masa perekrutan. Jadi, budaya perusahaan bukan hanya penting dari segi internal, tetapi juga eksternal. Secara internal, budaya perusahaan penting dalam membentuk lingkungan kerja yang kondusif, sedangkan secara eksternal penting untuk membentuk citra perusahaan.
Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Startup
Manfaat dan pentingnya budaya perusahaan yang kuat
Budaya perusahaan yang kuat akan mendorong terwujudnya lingkungan kerja yang kondusif. Berikut sejumlah manfaat dan pentingnya budaya perusahaan yang kuat.
1. Meningkatkan kinerja karyawan
Kinerja karyawan akan cenderung meningkat ketika perusahaan menerapkan budaya keterbukaan, kepercayaan, dan saling menghargai. Mereka tidak takut akan masukan dan terbuka dengan saran yang diberikan sesama karyawan maupun pimpinan.
Budaya pemberian rewards baik berupa kompensasi finansial juga memotivasi karyawan untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam bekerja.
2. Kebahagiaan karyawan
Selain meningkatkan kinerja, budaya perusahaan yang baik juga meningkatkan kebahagiaan karyawan. Contohnya, ketika perusahaan mampu memberikan jam kerja yang wajar sehingga karyawan memiliki work life balance.
Pada akhirnya, hal ini menguntungkan perusahaan karena dapat menurunkan angka turnover.
Baca Juga: 7 Cara Mempertahankan Karyawan yang Potensial bagi Perusahaan
Ciri-ciri budaya perusahaan yang baik
Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri untuk menyatukan timnya melalui nilai-nilai yang diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Budaya perusahaan yang baik bersifat konsisten dan otentik berdasarkan nilai-nilai tersebut. Berikut sejumlah aspek yang digunakan untuk mendefinisikan dan memperkuat budaya perusahaan:
1. Kinerja
Kinerja merupakan aspek utama yang dilihat dalam menentukan ciri budaya perusahaan yang baik. Kinerja adalah ukuran produktivitas karyawan dengan variabel kualitas kerja dibanding waktu. Karyawan yang berfokus pada kinerja mencerminkan budaya kerja yang merayakan pekerjaan dan mengakui pencapaian karyawan.
2. Otonomi
Otonomi dalam hal ini berarti perusahaan menaruh kepercayaan penuh kepada karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya secara mandiri. Hal ini memupuk rasa percaya diri karyawan sehingga dapat memaksimalkan potensinya.
3. Passion
Passion sangat penting dalam menjamin kepuasan bekerja dan sekaligus lebih memotivasi karyawan. Pegawai yang bekerja dengan passion merasa lebih erat dengan tempat kerjanya.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Perusahaan Startup
Komponen budaya perusahaan
Setiap perusahaan memiliki budaya yang berbeda satu sama lain, tetapi ada sejumlah elemen yang membentuk budaya tersebut, yaitu:
1. Visi misi dan nilai
Visi, misi dan nilai merupakan tujuan utama beserta cara-cara dan keyakinan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan itulah yang menyatukan karyawan serta menimbulkan rasa kebersamaan.
Nilai yang dapat diterapkan pun bermacam-macam, tergantung perusahaan itu sendiri, mulai dari integritas, keragaman, pelayanan, inovasi, kolaboratif, dan akuntabel.
2. Hubungan antara pimpinan dan karyawan
Hubungan antara pimpinan dan karyawan dapat dijadikan satu indikator dalam budaya perusahaan. Misalnya, hubungan bersifat hirarkis sehingga menciptakan jarak atau justru tidak ada batasan selama masih menyangkut tentang pekerjaan.
Menciptakan budaya perusahaan termasuk menentukan bagaimana hubungan antara manajemen perusahaan dan karyawan. Misalnya, membentuk saluran komunikasi yang mudah, memprioritaskan keterbukaan atau mempertahankan hierarki tradisional.
3. Employee acknowledgment
Employee acknowledgment atau pengakuan terhadap karyawan juga menjadi salah satu elemen yang membentuk budaya perusahaan. Karyawan yang dihargai dan diberi umpan balik serta diakui pencapaiannya cenderung lebih berkualitas hasil kerjanya.
Pengakuan tersebut dapat berbentuk ucapan baik saat pekerjaan sedang on progress atau baru selesai maupun pada acara pertemuan rutin bulanan/triwulan/semester.
4. Pengembangan karier
Setiap karyawan pada dasarnya memiliki harapan untuk dapat terus berkembang di pekerjaan yang digelutinya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk merencanakan pengembangan karier melalui pelatihan, sertifikasi, maupun program lainnya yang mendukung karyawan dalam memaksimalkan keterampilan dan kemampuannya.
5. Suasana dan estetika
Suasana dan estetika kantor saat ini jauh berbeda dengan tatanan kantor pada zaman dahulu. Mulai dari tata ruang, interior, aturan berpakaian, semua menentukan suasana hati seseorang saat bekerja. Jadi, suasana dan estetika juga secara tidak langsung mendefinisikan budaya perusahaan.
Sebagai contoh, di bank wajib memakai seragam dan berpenampilan rapi serta kantornya sudah memiliki desain yang sama di mana pun cabangnya. Berbeda dengan startup dengan suasana kerja yang lebih luwes dan biasanya tidak mengharuskan memakai seragam.
Contoh budaya perusahaan
Setelah mengetahui apa itu budaya perusahaan dan manfaatnya, tentunya penting juga untuk memahami contoh-contohnya. Berikut sejumlah contoh budaya perusahaan yang banyak dijumpai:
1. Budaya berprestasi
Budaya berprestasi mengutamakan talenta yang kompetitif dengan keterampilan yang dimiliki. Perusahaan yang berbudaya prestasi cenderung mencari karyawan yang dapat melampaui kualitas kerja mereka dan talenta yang inovatif serta memiliki motivasi untuk sukses.
Biasanya, perusahaan yang berbudaya prestasi mempromosikan pengembangan karier dan peluang jaringan.
2. Budaya kolektif
Perusahaan yang mengangkat nilai-nilai kolektif tidak menonjolkan hierarki dan lebih fokus mendukung keberagaman di antara karyawan mereka tanpa melihat jabatan. Semua karyawan didorong untuk berpartisipasi dalam semua aspek.
Yang terpenting dari budaya ini adalah komunikasi terbuka sehingga setiap individu dapat memberikan kontribusi yang terbaik bersama-sama.
3. Budaya tradisional
Perusahaan dengan budaya tradisional berpegang pada norma-norma konvensional, seperti hierarki yang tegas dan etiket profesional. Perusahaan tradisional bekerja berdasarkan data dan mengutamakan hasil kerja.
Mereka juga biasanya memiliki standar cara berpakaian tertentu yang cenderung formal. Budaya tradisional juga memisahkan dengan jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Pada akhirnya, budaya perusahaan yang baik juga dapat mewujudkan lingkungan yang nyaman bagi semua karyawan. Lingkungan yang nyaman mempermudah manajemen perusahaan dalam mengelola dan mempertahankan karyawannya.
Agar lebih memahami tentang pengelolaan karyawan, Anda bisa download ASEAN’s Growth & Scale Talent Playbook di sini.